Tuesday, April 3, 2012

Bidadari

Awal pertama ku membuka mata
Yang ku lihat wajah cantik seorang bidadari
Lembut tangannya menyentuh kulit tipis ku
Bahagia, tenang dan nyaman
Itu yang kurasakan


Lembutnya sutra tak sebanding dengan lembut kasih sayangnya
Wangi seribu mawar tak juga mengalahkan wangi hembus nafasnya


Sempurna..
Kata-kata yang tepat untuk bidadariku


Namun..
Bidadari itu kini pergi..
Meninggalkanku di tempat sunyi
Ratapan dan tetesan air mata yang kini aku miliki


Doaku kan slalu bersamamu
Mengiringi langkah hidup barumu
Senyum dan elai hangat tanganmu 
Tak akan lagi ku rasakan


Bagaikan batu terkena ombak keras
Hancur...
Begitu pun diriku 
Hancur tanpa kasihmu lagi


Tuhan...
Hanya satu yang ku pinta
Jagalah dia di sana
Sediakanlah permadani untuk menuju istana Mu

No comments:

Post a Comment