Awal pertama ku membuka mata
Yang ku lihat wajah cantik seorang bidadari
Lembut tangannya menyentuh kulit tipis ku
Bahagia, tenang dan nyaman
Itu yang kurasakan
Lembutnya sutra tak sebanding dengan lembut kasih sayangnya
Wangi seribu mawar tak juga mengalahkan wangi hembus nafasnya
Sempurna..
Kata-kata yang tepat untuk bidadariku
Namun..
Bidadari itu kini pergi..
Meninggalkanku di tempat sunyi
Ratapan dan tetesan air mata yang kini aku miliki
Doaku kan slalu bersamamu
Mengiringi langkah hidup barumu
Senyum dan elai hangat tanganmu
Tak akan lagi ku rasakan
Bagaikan batu terkena ombak keras
Hancur...
Begitu pun diriku
Hancur tanpa kasihmu lagi
Tuhan...
Hanya satu yang ku pinta
Jagalah dia di sana
Sediakanlah permadani untuk menuju istana Mu
No comments:
Post a Comment