Wednesday, January 18, 2012

Diskriminasi, Prasangka dan Etnosentrisme

Perbedaan Diskriminasi dan Etnosentrisme

Sikap yang negatif terhadap sesuatu, disebut prasangka. Walaupun dapat kita garis bawahi bahwa prasangka dapat juga dalam pengertian positf.
Tidak sedikit orang-orang yang mudah berprasangka, namun banyak juga orang-orang yang lebih sukar untuk berprasangka. Tampaknya kepribadian dan intelekgensia, juga faktor lingkungan cukup berkaitan dengan munculnya prasangka.

Akan menjadi lebih riskan lagi apabila peristiwa itu menjalar lebih luas, sehingga
melibatkan orang-orang di suatu wilayah tertentu, yang diikuti dengan tidakan-tindakan kekerasan dan destruktif dengan berakibat mendatangkan kerugian
yang tidak kecil.

Sebab Timbulnya Prasangka

1.      Berlatar belakang sejarah.
2.      Dilatar belakangi oleh perkembangan sosiokultural dan situsional.
3.      Bersumber dari factor kepribadian.
4.      Berlatar belakang dari perbedaan keyakinan dan agama

Pertentangan dan Ketegangan dalam Masyarakat

Konflik mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar.
Terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri dasar dari suatu konflik, yaitu :
1.      Terdapat dua atau lebih unit-unit atau bagian yang terlibat dalam konflik.
2.      Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan, tujuan, masalah, sikap, maupun gagasan-gagasan.
3.      Terdapat interraksi diantar bagian-bagian yang mempunyai perbedaan tersebut.

Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengan kebencian atau permusuhan, konflik dapat terjadi pada lingkungan diri seseorang, kelompok, dan masyarakat.

Adapun cara pemecahan konflik tersebut :
  
1.      Elimination, pengunduran diri dari salah satu pihak yang terlibat konflik.
2.      Subjugation atau Domination, pihak yang mempunyai kekuasaan terbesar dapat memaksa pihak lain untuk mengalah.
3.      Majority Rule, artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting.
4.      Minority Consent, artinya kelompok mayoritas yang menang, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta kesepakatan untuk melakukan kegiatan bersama.
5.      Compromise, artinya semua sub kelompok yang terlibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah.
6.      Integration, artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan, dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak

Integrasi Nasional
Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.
Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :
·      Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu
·      Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu

Pendapat
Setiap warga Indonesia harus menanamkan kepada dirinya masing-masing tentang pentingnya integrasi, walaupun mereka berbeda suku bangsa supaya Negara kita tidak mudah pecah walau ada orang yang mencoba untuk mengadu domba atau ingin memecah belahkan Negara indonesia.
Warga Negara Indonesia juga harus bisa mengendalikan perbedaan/konflik yang ada pada suatu kekuatan bangsa dan bukan sebaliknya, serta harus merasa saling dapat mengisi kebutuhan antara satu dengan yang lainnya. Karena hal tersbut merupakan syarat berhasilnya integrasi. Jika integrasi itu sudah dapat dijalankan oleh masyarakat dengan baik, maka sudah tentu akan terjalin hubungan yang baik di antara masyarakat tersebut

Sumber